Hari Pendidikan Nasional dan Potret Buram Pendidikan Indonesia

Bulan Mei adalah bulan yang sangat spesial, banyak moment penting yang diperingati pada bulan Mei ini, di antaranya adalah tanggal 1 dan 2 Mei yaitu Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Setiap tahun Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional, hari yang dianggap sebagai hari kebangkitan pendidikan nasional Indoesia, yaitu hari kelahiran Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara, ia adalah pahlawan nasional yang telah berjasa dalam bidang pendidikan. beliau adalah pendiri Perguruan Taman Siswa yang mempelopori terbentuknya sekolah bagi warga pribumi pada zaman kolonial Belanda.

Meski setiap tahunnya Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional, namun potret pendidikan kita masih sangat jauh dari harapan. setiap hari kita dihadapkan pada kenyataan dan pemberitaan buram tentang pendidikan nasional.

Terpuruknya pendidikan kita tidak terlepas dari berbagai faktor, terutama kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan. Wacana pemerataan pendidikan hanyalah isapan jempol belaka. jutaan anak bangsa harus mengubur mimpi mereka untuk bisa mengenyam bangku pendidikan, jutaan orang tua harus menelan pil pahit dan menerima kenyataan bahwa anak-anak mereka tidak mampu melanjutkan pendidikan karena faktor ekonomi.

Kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan belum mampu menyelesaikan permasalahan, malahan menambah rumit dan menambah kusut wajah pendidikan Indonesia. terutama setelah diberlakukannya UU BHP, serta belum terealisasinya amanat UUD '45 tentang 20% APBD dan APBN untuk pendidikan.

Cerita Sofia dalam cerpen AKU INGIN SEKOLAH bukanlah cerita fiksi belaka. ini adalah sebagian kecil luka dalam dunia pendidikan kita, seorang anak yang tak mengerti apa-apa, harus menjadi korban dari sistem pendidikan yang tidak pro rakyat, ia harus mengakhiri hidupnya karena malu pada teman-temannya sebab tidak mampu membayar iuran yang ditetapkasn sekolah. Pengelolaaan dana BOS yang tidak efektif, serta pemberian dana Bantuan Siswa Miskin yang tidak sampai pada sasaran, serta banyak lagi masalah-malsalah dalam dunia pendidikan indonesia.

Belum lagi kebijakan Ujian Nasional, yang sudah menjadi rahasia umum bahwa kebijakan ini tidak efektif. tidak adanya pengawasan dan ketidakjujuran para pengelola pendidikan adalah penyebabnya, bahkan sebagian pihak menganggap kebijakan UN adalah pembodohan berjamaah.

Oleh sebab itu, harapan kita semua di Hari Pendidikan Nasional ini, agar potret buram dunia pendidikan kita segera teratasi, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, hendaklah semua pihak bekerja sama dengan baik, tanpa kerja sama yang baik dari Pemerintah, Dunia usaha dan masyarakat tidak mungkin rasanya mencapai tujuan pendidikan Indonesia yang maju dan bermartabat.

Selamat Hari Pendidikan Nasional, Majulah Pendidikan Indonesia!!